Kamis, 30 September 2010

Bali Ndeso Bangun Ndeso

Bali ndeso bangun ndeso menjadi tagline Gubernur Bibit Waluyo, otomatis seluruh SKPD menyelaraskan program kegiatannya yang berbau bali deso bangun deso tersebut. Sejak terpilih langkah yang disiapkan adalah menata SKPD mana saja yang menjadi kepercayaan gubernur untuk mendukung program tersebut. Pada akhirnya ketika sidang paripurna DPRD terdapat kritikan anggaran yang diajukan tidak mendukung seperti yang telah dicanangkan tersebut. Bahkan larangan mengadakan kegiatan di hotel pun sempat dilarang namun pada akhirnya nampaknya sudah melunak lagi. Dunia usaha terutama perhotelan juga sempat kaget yang selama ini jalinan kerjasama pelaksanaan kegiatan para SKPD di hotel menjadi tidak lagi. Demikian sebaliknya pihak SKPD biasanya pelaksanaan menjadi praktis di hotel menjadi agak repot mencari cari tempat yang kosong. Apalagi bila tempat yang dimiliki pemda setempat pun ada menjadi rebutan para SKPD dalam melaksanakan kegiatannya. Jadi gubernur ternyata tidak segagah sebelum jaman reformasi. Pemanggilan rapat dengan para bupati di Jateng pun tidak semudah mendatangkan seperti dulu lagi. Teguran secara langsung kepada bawahan yang diketahui banyak orang sudah menjadi ladean pak gubernur. Beberapa contoh diatas adalah adanya kebuntuan komunikasi dan perlu dibangun komunikasi yang baik. Dalam kepemimpinan memang ada karakter yang berbeda beda antara pemimpin yang satu dengan pemimpin yang lainnya. Masih ada sisa waktu jabatan untuk memperbaiki atas kritikan kritikan warganya sendiri untuk menuju Jawa Tengah yang lebih sejahtera.